Review Buku Room








              Penulis     :   Emma Donoghue       
               Penerbit   :   Noura Publishing
          Bahasa    :   Indonesia
          Harga      :   Rp 88.000,-

Buku ini sudah sangat lama terbit dan aku membeli buku ini bulan november tahun 2016 yang lalu di toko buku Gramedia di kotaku. Ketika sebelum ke toko buku aku memang sudah menuliskannnya di notes di smartphone aku tentang daftar buku - buku yang akan aku beli. Dan di 5 buku yang tertulis di notesnya  hanya buku Room  yang tersedia. 

Buku ini menceritakan tentang seorang wanita yang di panggil Ma dan anaknya Jack dan kegiatan sehari -harinya. Yah, di awal -awal cerita inilah yang aku anggap yaitu hanya berkisah tentang kegiatan -kegiatan yang dilakukan oleh Jack dan Ma. Ketika bangun pagi, saat waktu bermain yang berbeda- beda, menonton televisi. Dan kebiasaan Jack yang di perintah oleh Ma untuk bersembunyi sampai tertidur di dalam lemari ketika waktu malam tiba yaitu saat Nick Tua bersama dengan Ma. Sehingga sekitar 5 bab terakhir aku merasa ini buku sangat keren. Bagaimana tidak ketika awal membaca aku sungguh - sungguh sangat - sangat bosan. Alhasil, aku menutup buku ini dan berganti dengan buku lainnya. Dan ketika aku mecoba membaca lagi aku merasa bosan dan tidak tahu ini  buku ceritanya tentang apa dan aku serasa mengantuk tiap saat. Tapi, memang sih rasa penasaran memang mengalahkan segalanya , aku mencoba lagi membaca ini dan aku hanya bisa berkata ''INI ADALAH BUKU YANG SUNGGUH LUAR BIASA'' 

Bagaimana, tidak konflik terjadi ketika Nick Tua memadamkan semua listrik selama 5 hari. Sehingga yang biasanya Ma dan Jack mendapatkan makanan menjadi tidak mendapatkan makanan apapun dengan alasan yang diutarakan Nick Tua kepada Ma bahwa ia sudah kehilangan pekerjaannya. 5 hari di saat tidak ada TV, stok makanan berkurang dan tak adanya penerangan saat malam hari membuat Ma tersadar bahwa ia sudah terlena selama 5 tahun lebih di tempat yang tidak layak di sebut rumah. Ya, begitulah saya baru tahu kalau Ma itu dulunya seorang remaja yang tiba - tiba di culik dan dikurung oleh orang yang tidak dikenal. Rupanya, Ma itu ketika di kurung pernah memiliki anak sebelum Jack dan Ma mengalami keguguran.

Pendapat saya tentang buku ini :

Yah, buku ini awal ceritanya sungguh membosankan tetapi ketika hampir beberapa bab terakhir aku sangat sedih dengan apa yang terjadi dengan Ma. Dan momen tersebut terbukti buat aku mewek abis -abisan. Makanya, aku merasa memang buku ini layak mendapat penghargaan dan filmnya aku belum tonton sih tapi aku yakin ketika sudah membaca buku aku rasa cerita di dalam buku pasti lebih seru daripada di film.

    2. Semua wanita di dunia adalah wonder women

Walaupun tokoh utama nya adalah Jack tetapi aku lebih suka dengan karakter Ma. Karena kalau bukan karena Ma , Jack tidak akan bisa menjadi anak yang periang dan kalau bukan karena Jack, Ma tidak mungkin bertahan terkurung selama itu. Sesungguhnya buku ini juga menceritakan hubungan timbal balik saling melengkapi dan itu memang yang seharusnya terjadi terhadap ibu dan anak. Ma tahu bahwa ia terkurung tetapi ia percaya ia pasti akan keluar dan ia bertahan karena Jack. Dan Ma membuat Jack tidak menyadari bahwa dunia di luar sana adalah nyata dan ia sebenarnya terkurung di dalam. Ma sepertinya menahan semua kesedihan dan kepahitan dengan selalu tertawa dan bermain bersama - sama dengan Jack. Aku tidak percaya ada seorang yang bisa bertahan dengan cobaan tersebut dan yang dulunya masih remaja dan menjadi wanita yang kuat layaknya seperti wonder women.




PESAN MORAL YANG SAYA DAPAT DI BUKU INI

Bahwasanya selama kita masih hidup, kita masih bisa menggapai mimpi yang belum kesampaian.


❤❤❤❤




                                                                                                                

























































   








Comments

Popular posts from this blog

Review Buku The Trials Of Apollo# I, The Hidden Oracle Karya Rick Riordan

Review Buku Salt To The Sea Karya Ruta Sepetys

Review Buku A Court Of Thorns And Roses By Sarah J. Maas