Review drama korea Chicago Typewriter

Oke, bagi saya hobi menonton drama korea sudah ada sejak saya berumur 12 tahun. Jadi, hobi menonton drama korea adalah hobi pertama saya dan yang kedua tentu saja membaca buku. Untuk blogku ini aku akan mereview satu drama korea yang sedang aku tonton.Drama ini bercerita tentang seorang penulis yang diperankan oleh Yoh Ah In. Saya memiliki alasan untuk mereview drama korea ini karena berhubungan dengan buku dan penulisnya.

Yang membuat saya mengagumi drama ini pertama sekali yaitu rumah penulis Han Se Ju ( Yoh Ah In ) yang di dalamnya terdapat ruang kerja untuk menulis yang di kelilingi oleh rak buku yang seabrek banyaknya. Sungguh, langsung saya berujar ''Pingin punya rak buku kayak gitu''.

Karena drama ini bercerita tentang penulis buku yang populer sampai keluar negeri jadi otomatis tiap rumah baik pemeran utama bahkan yang bukan juga selalu ada rak bukunya. Bahkan rumah teman pemeran wanita nya juga ada rak yang melengkung di dalam kamar mereka berdua .Keren......,...

Konflik terjadi ketika Han Se Ju kedatangan mesin tik yang misterius. Yah, katanya sih jika benda - benda kuno selalu menyimpan roh pemiliknya. Begitu juga dengan mesin tik tersebut yang dapat menghidupkan anjing pudel besar yang sudah mati. 

Aku disini tidak akan memberikan sinopsis yang panjang lebar tentang drama ini karena saya masih menonton sampai episode 4 tapi saya yakin drama ini pasti keren.Yang lebih keren lagi drama korea ini mengambil setting silih berganti dari masa depan ke masa lalu. Yups, 3 orang ini memang sudah pernah bersama di jaman dulu . Entah, apa yang terjadi saya pikir ada sesuatu yang belum tuntas yang telah terjadi di masa lalu sehingga beberapa hal yang berkaitan dengan mereka bertiga saling terkait satu dengan yang lain.

Yang saya suka juga dari drama ini adalah juga pesan moral baik dalam kata atau tindakan di dalam drama ini. Misalnya pemeran wanita Jeon Seol mengatakan ''Hidup itu sulit tetapi buku yang dapat menghiburku '' Saya juga sempat memikirkan tentang keputusan yang dibuat oleh Jeon Seol ketika mengurungkan niat untuk menjadi dokter hewan karena pernah dipaksa melakukan suntik mati kepada anak sapi karena pada waktu itu musim penyakit hewan yang akan menular kepada manusia. 

Aku memahami bahwa terkadang kita lebih menggali terus karir kita tanpa kita memedulikan apakah itu membawa pengaruh baik atau buruk baik dalam hidup atau di lingkungan sekitar kita.Jeon Seol di sini adalah wanita yang mudah merasa bersalah. 

Dan tidak ketinggalan tentang Han Se Ju yang mengalami kebuntuan dalam menulis, saya sempat berpikir apakah pernah JK ROWLING sang penulis Harry Potter mengalami kebuntuan dalam menulis dan menyewa jasa ghost writer / penulis bayangan. Ih, gak mungkin kali yah. Inspirasi dan imajinasi dalam menulis itu tidak bisa di paksain. Karena itulah penulis juga butuh waktu rehat sejenak. Berbeda dengan Han Se Ju yang di paksa untuk menulis dan menulis oleh atasannya. Sungguh ironi dan betapa frustasinya. Saya jadinya ikut merasakan juga katanya ''Seorang penulis yang tidak bisa menulis adalah penulis yang mati''

Alhasil, saya mencoba mencari drama - drama korea yang bercerita tentang penulis rupanya hanya drama korea ini saja yang ada. Atau adakah teman -teman yang mau menambahkan.

Blog yang saya tulis ini tidak terlalu mencolok dalam hal cerita dalam drama tetapi lebih kepada kaitannya dengan buku dan pesan moral yang terdapat di dalamnya. 

Sekian dan terimakasih.