Review Buku Cinder Seri 1 The Lunar Chronicles



Judul Buku      :  Cinder 
Penulis            :  Marissa Meyer
Penerbit          :  Spring
Bahasa           :  Indonesia

Cerita di dalam buku ini di mulai ketika terjadi wabah penyakit yang di sebut letumosis menyerang kerajaan di bumi ''New Beijing'' . Wabah letumosis tersebut berasal dari kerajaan bulan. Kerajaan New Beijing sepeninggal raja terdahulu digantikan oleh Pangeran Kai mencoba segala cara untuk menghentikan perang namun perdamaian yang ingin di lakukan oleh Ratu Bulan yang kejam yaitu Ratu Selene adalah pernikahan dirinya dengan Pangeran Kai dan merupakan solusi yang sangat di benci oleh Kai.
Pertemuan Pangeran Kai dengan Cinder yaitu ketika Pangeran Kai mencari seorang mekanik yang dapat memperbaiki androidnya. Dan begitulah layaknya cerita dari seorang cinder yang merupakan cinderella berujung kepada pertempuran untuk merebut takhta Ratu Bulan.



Pendapatku tentang buku ini :

Dunia yang terbentuk setelah perang dunia ke -IV yang diciptakan oleh penulis hampir mirip dengan kenyataan yang sedang terjadi sekarang walau masih belum menyeluruh. Para robot membantu manusia , ada cyborg , penggunaan chip sebagai ID identitas. Namun, yang menjadi satu hal yang saya tinjau dan cerna dari buku ini adalah bagaimana di jaman yang sudah serba canggih masih ada juga orang - orang yang merendahkan satu dengan yang lain. Dan , hal ini lah yang terjadi pada Cinder yang merupakan gadis berambut pirang dengan tubuh langsing namun memiliki tangan cyborg dan kaki cyborg sehingga ia harus menutupinya. Para cyborg di anggap rendah statusnya. Dan hal itulah yang sering di alami Cinder di tengah - tengah kehidupannya bersama keluarga angkatnya yaitu Ibu tiri dan kedua saudara tirinya.  

Menurut saya, pertemuan antara Cinder dan Pangeran Kai kurang menampilkan sebagai sebuah cinta pada pandangan pertama. Jadi, di dalam buku cinder ini saya merasa bosan sejenak dan dalam membaca buku ini dalam sehari saya membaca 1 bab bahkan setengah bab saking saya merasa bosan dalam jalan ceritanya.

Hal, yang membuat saya tidak suka di dalam buku ini yaitu saat Cinder di undang oleh Pangeran Kai untuk menghadiri pesta yang diadakan oleh Kerajaan New Beijing namun terjadi suatu hal sehingga Pangeran Kai harus melihat rahasia Cinder dan hal itulah yang membuat saya marah dan menganggap bahwa Pangeran Kai adalah pria yang tidak layak untuk Cinder.

Di dalam buku ini, kamu tidak akan melihat Cinder yang malang lalu ia bertemu dengan ibu peri yang menolongnya. Kamu salah besar, malah di dalam cerita ini Cinder di buat oleh penulis menjadi seorang Cinderella yang kuat, pandai dan mampu bertempur dengan kekuatan yang dimiliki. Jadi, saya ketika selesai membaca buku Cinder,saya bisa menebak bahwasanya si penulis ingin menggambarkan bahwa tidak semua wanita itu lemah. 

Keinginan yang membuat saya melanjutkan untuk membeli dan membaca buku keduanya Scarlet karena di akhir cerita Cinder ada Throne seorang buronan yang merasa bahwasanya dirinya ganteng. Sampai - sampai Pangeran Kai cemburu lihat foto Throne yang mengedipkan mata karena saat itu Cinder melarikan diri bersama Kapten Throne.

Live to Tell the Fairytale Heel. Foraying new style frontiers can feel like a wild ride, but with these brick red pumps by Chelsea Crew completing your look, youll thrive! #red #wedding #modcloth

Di dalam hati Cinder ingin cantik juga ke pesta kerajaan dan di lihat oleh Pangeran Kai. Cinder ingin juga memakai sepatu cantik yang di impikannya bukan sepatu usang yang di pakainya hanya untuk menutupi kaki cyborgnya. Jadi, sebagai wanita kita harus mencintai diri kita sendiri, yah.

Comments

Popular posts from this blog

Review Buku The Trials Of Apollo# I, The Hidden Oracle Karya Rick Riordan

Review Buku Salt To The Sea Karya Ruta Sepetys

Review Buku A Court Of Thorns And Roses By Sarah J. Maas