Review buku The Hate U Give By Angie Thomas
Judul Buku : The Hate U Give
Nama Penulis : Angie Thomas
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 488 halaman
Bahasa : Indonesia
Sinopsis Buku
''Itu sebabnya orang - orang bicara, kan ? Karena keadaan tidak akan berubah kalau kita tidak mengatakan apa- apa?"
Starr Carter, gadis kulit hitam berusia enam belas tahun, hidup di antara dua dunia berbeda. Lingkungan kumuh tempatnya lahir lalu tumbuh besar, dan SMA bergengsi di pinggiran kota tempatnya bersekolah. Keseimbangan dua dunia yang mati - matian ia jaga itu hancur berantakan ketika Starr menjadi satu - satunya saksi dari tragedi penembakan sahabatnya, Khalil, oleh seorang polisi. Padahal saat itu Khalil tidak bersenjata.
Segera saja, tewasnya Khalil jadi tajuk berita utama. Mereka menyebut pemuda itu preman, pengedar narkoba, bahkan anggota geng. Demo besar - besaran memenuhi jalanan atas nama Khalil. Semua orang ingin tahu , apa yang sebetulnya terjadi saat Khalil terbunuh.
Satu - satunya yang bisa menjawab adalah Starr. Yang akan ia katakan , bukan hanya bisa menghancurkan lingkungannya. Kemungkinan besar, itu bisa membuatnya terbunuh.
My Review
Hari - hari yang di lalui Starr sebelumnya sangat menyenangkan karena ia bersekolah di sekolah elit Williamson. Menjadi orang yang berbeda baik di sekolah dan di rumah di lakukan oleh Starr agar ia di perlakukan dengan baik di sekolahnya dan teman - temannya. Namun, ketika Khalil meninggal ada banyak perkara dan hal - hal yang tidak bisa selesai dengan sendirinya kalau hanya diam saja.
Bukan saja masalah Khalil membuat dunia Starr berubah tetapi hal itu juga mengingatkan Starr akan kejadian ketika Starr yang masih kecil menjadi saksi kematian temannya Natasha. Starr , Natasha dan Khalil, tiga teman masa kecil dan yang hidup hanyalah Starr.
Suatu cap atau label yang sudah di berikan kepada ras kulit hitam memang sulit untuk di hapuskan. Orang - orang kulit hitam selalu di nilai buruk oleh orang lain yang berpikir bahwa mereka semua adalah pengedar narkoba, perampok , penjahat dan sebagainya. Cap dan label itulah yang membuat rasisme bermunculan di mana - mana.Orang - orang kulit hitam juga di perlakukan berbeda bahkan ketika dalam pencarian kerja.
Penulis secara terang - terangan mengambil tema yang sebenarnya sangat sensitif.Namun, penulis bukan hanya ingin buku ini laris tetapi supaya suara ketidakadilan itu terdengar lewat kisah yang ia sampaikan.Buku yang menurut saya memiliki kisah yang luar biasa. Jarang - jarang saya bisa cocok dengan buku populer. Buku yang wajib di baca untuk semua orang.
Saya sangat kagum dan suka sekali dengan keluarga Starr yang lucu dan penuh semangat. Hal itulah yang membuat Starr perlahan - lahan yang awalnya takut menjadi berani karena ada dorongan semangat dari orang - orang yang sayang kepadanya.Untuk berbicara dan memberitahukan kebenaran atas kematian Khalil kepada seluruh dunia.
Untuk tokoh yang saya suka di buku ini adalah ayah Starr yang dipanggil Daddy. Daddy merupakan salah satu contoh seorang ayah , suami dan orang tua yang sangat baik.Yang mau melindungi keluarganya dan seorang pemberi semangat yang hebat. Walaupun memiliki masa lalu kelam dan pernah di penjara , Daddy mencoba untuk bertahan dan berubah menjadi lebih baik demi keluarganya. Yang saya suka mereka itu keluarga yang kompak banget. Ada Daddy, Momma, Steven , Starr dan Sekani. Paman Carlos juga termasuk paman Starr yang sangat baik sehingga karena sayang dan dekatnya Paman Carlos dan Starr sehingga Starr merasa bangga memiliki dua ayah yang keren.
Kehidupan dari keluarga Starr biasa saja dan sederhana tetapi Daddy dan Momma mau membantu anak - anak remaja yang membutuhkan bantuan dan mau menyekolahkan mereka seperti Khalil dan Devante.
Hubungan romantis dan lucu antara Starr dengan pacar kulit putihnya Chris juga sempat mendapatkan penolakan dari Daddy yang buat saya ketawa. Aksi Sekani yang selalu mengomentari dan menghitung berapa dolar yang ia dapat jika Daddy ketahuan berbicara kasar. Dan masalah hubungan pertemanan antara Starr, Maya dan Hailey.
Penulis menulis sebuah buku yang memuat tentang cara berpikirnya tentang diskriminasi yang di alami oleh ras kulit hitam. Ada suara yang tidak kedengaran tetapi begitu mendalam saya rasakan di dalam hati saya bahwa di jaman canggih sekarang ini hal itu masih menjadi suatu masalah yang masih belum terselesaikan sampai sekarang. Keluhan dan perasaan tentang inginnya ada persamaan hak dan kewajiban menjadi topik yang tidak bisa di lupakan. Hal ini jadi bahan perenungan bagi saya.Karena menurut saya, bahkan jika memang benar apa yang dilakukan Khalil itu salah tetapi polisi tidak layak untuk membunuhnya. Dan juga kita tidak layak berprasangka bahwa penjahat, pengedar dan pembunuh tidak boleh hidup . Hanya Tuhan saja yang boleh. Hanya Tuhan saja yang layak untuk memberikan hukuman dan kita tidak boleh menghakimi dan berprasangka buruk. Kita semua ini berdosa dan kita semuanya sama dimata Tuhan.
''Kebebasan, keadilan, dan persamaan seutuhnya, dengan cara apa pun yang di butuhkan.'' ( Brother Malcom )
Comments
Post a Comment