Review Buku Rainbirds By Clarissa Goenawan
RAINBIRDS
Clarissa Goenawan
Penerbit
PT Gramedia Pustaka Utama
Tanggal Terbit
26 Maret 2018
Bahasa Indonesia
My Sinopsis
Tahun 1994, Ren Ishida menerima kabar kakak perempuannya, Keiko, ditikam berulang kali hingga tewas di Akakawa, kota terpencil tempat kakaknya tinggal. Ia pun memutuskan untuk sementara pindah ke kota itu sambil mengurus pemakaman dan membantu polisi menyelidiki kematian Keiko.
Namun, kemudian tanpa sadar Ren seolah mengikuti jejak - jejak terakhir yang Keiko tinggalkan. Ia mengisi posisi pekerjaan Keiko di kursus bimbingan belajar Yotsuba. Ia bahkan menerima syarat aneh untuk tinggal di rumah politisi terkemuka, di kamar yang sebelumnya di tempati Keiko.
Gadis kecil yang terus - menerus muncul dalam mimpi , seorang siswi bimbingan belajar yang agresif , suasana suram, penuh misteri dan teka- teki sepanjang menyusuri Akakawa, membuat Ren penasaran ingin mengetahui apa yang sebenar- benarnya terjadi pada malam Keiko terbunuh.
Apa yang akan kamu rasakan jika kamu mendapat kabar saudara terdekatmu mendadak meninggal ? Pasti rasanya sakit dan sulit untuk melepas dan melupakan kenangan bersamanya. Setiap tempat, setiap momen dan terkadang hal - hal sederhana bersamanya membuat kita secara tidak sengaja mengingatnya dan terasa perih.
Begitu juga Ren, yang mendapati kabar bahwa kakaknya Keiko yang berada di Akakawa meninggal secara tidak wajar.
Awalnya, Ren hanya ingin mengambil sebentar dan mengambil barang - barang kakaknya yang ditinggalkan namun misteri dan rasa ingin tahu tentang apa yang dilakukan kakaknya semasa hidup di Akakawa, menjadi sesuatu yang lebih penting.
Misteri di dalam buku ini terasa sangat di luar dugaan. Kisah masa kecil antara Ren dan Keiko membawa saya ke dalam pemahaman bagaimana mereka berdua menjalani hidup tanpa perhatian kedua orang tuanya. Tiap hari bertengkar dan jarang ada di rumah membentuk hubungan kedua saudara tanpa perhatian keluarga menjadi semakin erat. Mereka berdua menjadi dua saudara yang saling memahami dan saling membutuhkan.
Di sepanjang jalan cerita saya tidak tahu pasti apa alasan Keiko meninggalkan Tokyo dan adiknya dan pergi dari rumah. Yang lebih mengherankan bagaimana sikap kedua orangtua mereka tidak merasa memiliki anak yang bernama Keiko. Sampai separah apakah hal itu sehingga anak pergi dari rumah dianggap tidak di kenal dan dianggap tidak ada.
Namun, walaupun Ren dan Keiko berpisah dan berjauhan jarak namun mereka tidak mau kehilangan hubungan persaudaraan dan melalui telepon mereka saling bercerita dan saling merindukan.
Sebenarnya saya tidak terlalu suka membaca buku novel karya penulis Indonesia. Maaf jika saya lancang. Karena menurut saya buku dengan penulis Indonesia terlalu banyak mengisahkan tentang cinta. Namun, selain itu ada alasan - alasan lain yang membuat saya sungkan membeli buku lokal. Misalnya: kurangnya pendalaman serta perkembangan karakter, kalau buku fantasi lokal terlalu banyak memberi nama- nama aneh yang tidak perlu, dan yang paling penting terlalu banyaknya percakapan sehingga penulis hanya bercerita namun tidak mengajak pembaca untuk larut dalam kisahnya atau saya sering menyebutnya buku yang berbicara sendiri.
Alasan saya tertarik membeli dan membaca buku "Rainbirds" adalah karena buku ini terlebih dahulu masuk dalam daftar terbaru buku baru tahun 2018 di goodreads dan saya lihat di instagram GPU akan di terjemahkan. Jadi, saya mengambil kesimpulan jika pendapat pembaca luar buku ini bagus pasti memang bagus.
Saya sempat ragu ketika membaca buku ini akankah buku ini sama gaya penulisannya dengan buku lokal yang lain. Namun, ketika saya membaca buku ini setiap tulisan dan kalimat - kalimat yang saya baca mengalir dengan indah. Penjabaran dan kata - kata yang tertulis di dalamnya sangat indah. Saya juga bisa membayangkan bahwa tempat yang bernama Akakawa itu memang ada.Sehingga ketika saya membandingkan gaya penulisan di buku ini saya berpikir saya membaca buku dari penulis Haruki Murakami.
Setiap tokoh - tokoh di dalam buku ini selalu di ceritakan misterius namun menurut saya Ren benar - benar memiliki kepribadian yang menyenangkan sehingga orang - orang di sekitarnya bisa membuka dirinya.Padahal saat masa kecilnya Ren pribadi yang tidak bisa menolong dirinya sendiri dan anak yang manja.Namun, ketika dewasa Ren menjadi magnet kebahagian bagi orang - orang yang berada sekitarnya.
Mimpi - mimpi yang di alami oleh Ren ketika di datangi oleh anak gadis berkuncir dua memberi warna misteri tambahan untuk buku ini. Berbagai hal yang berkaitan dengan Keiko seperti gulungan tali yang diuraikan secara perlahan - lahan dan sampai akhir dari cerita apa yang saya sadari bahwa jalan ceritanya tidak terduga.
Untuk buku ini, saya acungi jempol dan saya menantikan buku selanjutnya dari penulis Clarissa Goenawan. Dan semoga tetap berkarya.
Namun, jauh di lubuk hati , kami tahu ada yang hilang. Ada ruang kosong dalam diri kami.Kami sama - sama kesepian.( Rainbirds, hal 289)
Comments
Post a Comment